Selasa, 05 Juli 2011

TANYA JAWAB TENTANG LAMANDEL

Apa sih amandel itu ?
Apakah lamandel bisa meredakan amandel ?
Berapa dosisnya ? berapa lama ?
Apa bisa untuk anak ?
Bagaimana dengan operasi amandel ?

Berikut tanya jawab sederhana tentang Amandel dan Lamandel.
1. Apa yang dimaksud dengan amandel dan penyakit amandel?
Amandel dalam bahasa kedokteran adalah tonsil, merupakan salah satu pertahanan tubuh yang tugasnya menyaring kuman masuk ke dlm tubuh terletak di kanan kiri tenggorokan bagian atas.
Penyakit amandel, banyak dikenal dengan radang amandel merupakan gejala terinfeksinya organ amandel karena bakteri, kuman, maupun virus.

2. Bagaimana mengenali penyakit radang amandel ?
Beberapa gejala radang adalah :
Pembesaran organ amandel
Warna disekitar organ amandel memerah
Umumnya disertai demam
Rasa sakit saat menelan

3. Apakah Lamandel itu ?
Lamandel adalah ramuan herbal yang bermanfaat membantu menyembuhkan radang amandel. Lamandel juga bermanfaat untuk :
- Meredakan radang tenggorokan
- Meningkatkan nafsu makan
- Meningkatkan daya tahan tubuh
- Meningkatkan konsentrasi
- Membantu meredakan batuk pilek
Lamandel telah terdaftar resmi di Badan POM dan Sertifikat Halal MUI

4. Bagaimana bentuknya dan cara konsumsinya?
Lamandel berbentuk serbuk instan. Cukup seduh 1 sachet atau 2 sendok teh dengan air 150 cc. Menggunakan air hangat lebih baik.

5. Apa bahan Lamandel dan bagaimana kemasan yang tersedia?
Lamandel terbuat dari 100% alami. Bahan utama adalah temulawak, daun pegagan, dan pecut kuda. Lamandel tersedia dalam 2 varian. Lamandel Box berisi 12 sachet, lebih praktis 1 sachet untuk 1 kali minum. Lamandel Botol berisi 200 gram. Takaran 2 sendok teh untuk 1 kali minum dengan air hangat lebih baik.

6. Berapa lama konsumsi Lamandel ?
Lamandel di konsumsi 1 hari 3 kali saat radang menyerang. Konsumsi 3-4 hari umumnya radang sudah mereda. Untuk menjaga kondisi konsumsi lamandel 1 hari 1 kali.

7. Bagaimana kalau amandel sudah besar, apakah bisa mengecil ?
Untuk mengecil biasanya membutuhkan waktu 3-4 bulan. Dengan konsumsi lamandel teratur dan memperhatikan faktor :
Faktor makanan. Hindari makanan dengan pengawet, perasa dan pewarna sintesis, hindari pula permen, coklat dan es.
Faktor cuaca. Pada saat musim pancaroba seringkali amandel meradang. Udara yang buruk juga berpengaruh
Faktor daya tahan tubuh. Usahakan untuk berolahraga secara teratur

8. Bagaimana dengan operasi amandel ?
Operasi amandel adalah pilihan terakhir. Fungsi amandel adalah daun pintu dari pertahanan tubuh. Sehingga perlu dipertimbangkan secara mendalam. Beberapa penelitian menunjukkan tidak ada kenaikan signifikan kondisi tubuh setelah operasi, karena pertahanan tubuh juga berkurang jika filter diangkat, khususnya pada anak-anak.

Kondisi darurat yang membutuhkan operasi :
Amandel yang sudah sangat besar (stadium T4), sehingga mengganggu jalan nafas (sesak nafas) maupun proses menelan makanan, terdapat cairan berupa nanah yang menumpuk di sekitar organ amandel, pembesaran amandel akibat adanya tumor.
Berumur lebih dari 12 tahun, sehingga pertahanan tubuh lain sudah berfungsi optimal

9. Dimana saya mendapatkan lamandel ?
Lamandel dapat diperoleh di
a. outlet herba bagoes
b. Jaringan apotik K24
c. Beberapa apotik terkemuka
d. Pembelian online di http://www.lamandel.tk
e. Pembelian Offline di Jl.Sumbawa No.66B Gunungsimping Cilacap-Jateng

Apakah ada pertanyaan lain ?
Hubungi / SMS hotline : 081225716655

Sabtu, 02 Juli 2011

Sakit Tenggorokan, Pasti Amandel?

KOMPAS.com — Seorang ibu di sebuah rubrik konsultasi mengeluhkan sakit tenggorokan yang sering diderita anaknya yang baru berusia 5 tahun. Ia menduga anaknya terkena sakit amandel dan bertanya pada dokter perlukah amandel anaknya dioperasi. Sebenarnya, apa hubungan antara sakit tenggorokan dan penyakit amandel?
Amandel/tonsil merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berperan menahan arus kuman yang masuk dari mulut. Kuman-kuman tersebut akan ditangkap di permukaan amandel yang dilapisi oleh selaput lendir (mukosa) yang berlekuk-lekuk di dalam.

Amandel yang besar pada anak-anak menunjukkan amandel tersebut aktif melawan kuman, tapi tidak menunjukkan hebatnya derajat infeksi. Jika serangan kuman tak dapat dielakkan, tonsil akan terinfeksi dan meradang. Dalam dunia kedokteran peradangan pada amandel disebut tonsillitis. Pada saat terjadi tonsilitis, tonsil/ amandel ini dapat membesar akibat reaksi peradangan di dalamnya.

Timbulnya peradangan akut pada tonsil biasanya didahului oleh radang akut saluran napas bagian atas dengan gejala batuk pilek atau flu. Penderita jadi sulit makan dan minum karena sakit menelan, mengalami demam, dan terjadi kejang bila panasnya terlalu tinggi.

Terkadang penderita amandel juga sering tidur mengorok karena saluran napas menyempit akibat pembengkakan tonsil. Pengobatan untuk penyakit ini meliputi pemberian antibiotik, obat penurun panas, dan obat lain untuk menghilangkan gejala flu. Anak yang menderita amandel juga disarankan untuk banyak beristirahat hingga penyakitnya sembuh. Biasanya penyakit ini akan sembuh dalam waktu kurang dari seminggu.

Apabila tonsilitias bersifat kronis atau sering kambuh, ataupun pembengkakan tonsil terlalu besar dan menghalangi jalan napas, maka amandel disarankan untuk diangkat. Bila keadaan memungkinkan, sebaiknya operasi ditunda sampai anak berusia 8 tahun karena pada umur tersebut sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi sudah berkembang sempurna. Bagaimana pun amandel masih diperlukan untuk pertahanan tubuh, terutama pada anak-anak.

Sumber :http://health.kompas.com/read/2009/08/22/10335830/Sakit.Tenggorokan.Pasti.Amandel.

Jumat, 01 Juli 2011

Kapan Amandel Perlu Diangkat?

Kompas.com — Radang amandel (tonsilitis) yang tidak ditangani dapat menyebabkan berbagai komplikasi, bahkan mengganggu tumbuh kembang anak. Kapan operasi amandel perlu dilakukan?
Amandel atau tonsil adalah jaringan limfe yang berada di sisi kanan dan kiri kerongkongan. Organ ini merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Karena itu, tidak semua kasus radang amandel perlu diangkat.
Pada tonsilitis yang disebabkan oleh bakteri, pemberian antibiotik bisa dilakukan, selain pemberian antinyeri dan penurun demam.
Menurut dr Agus Subagio SpTHT dari RS Puri Indah Jakarta, ada beberapa indikasi yang menjadi pertimbangan dokter untuk melakukan tonsilektomi (pengangkatan tonsil). Misalnya, sudah terjadi berulang kali, anak mengalami kejang demam, bau mulut, atau menyumbat jalan napas.
”Mengingat tonsil adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh, tidak semua tonsil yang membesar harus dibuang, kecuali infeksi sudah terjadi berulang kali atau efek buruk tonsil sudah melebihi manfaatnya, misalnya menutupi jalan napas,” ujarnya dalam acara media edukasi mengenai Teknologi Radiofrekuensi untuk Tonsilektomi di Jakarta, Jumat (17/3/2011).
Operasi pengangkatan tonsil secara konvensional dilakukan dengan menggunakan pisau bedah. Cara lain yang lebih modern dilakukan dengan menggunakan elektrokauter atau mikrodebrider. Namun, kedua cara tersebut tetap memiliki risiko perdarahan dan menyisakan nyeri cukup lama.
Teknologi radiofrekuensi merupakan cara pengangkatan tonsil yang cukup banyak dipakai. Dengan menggunakan gelombang radio dan suhu yang rendah, tingkat pemulihan pasca-operasi menjadi lebih cepat.
Menurut dr Agus, seminggu pasca-operasi pasien sudah bisa makan seperti biasa. Meskipun demikian, ia menyarankan agar makanan yang bisa menimbulkan iritasi, seperti makanan pedas, asam, terlalu panas atau dingin dihindari dulu.
Operasi amandel sendiri termasuk dalam jenis operasi yang paling sering dilakukan oleh dokter THT. Di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RSCM selama tahun 1990-1994 telah dilakukan 2.991 tindakan tonsilektomi.Namun, menurut dr Agus, operasi amandel tidak bisa dibilang sebagai operasi yang ringan. ”Risiko tetap ada, misalnya risiko perdarahan atau efek samping anestesinya,” katanya.
Sumber : http://health.kompas.com/read/2011/03/18/18453450/Kapan.Amandel.Perlu.Diangkat.